Jayapura, sabtu 7 Januari 2011 (21:401WIT)
Di artikel gw sebelumnya, gw banyak pakai kosakata "gw-elo". Sebenarnya lidah gw masih kagok pake kosakata "gw-elo", dan kalau kalian dengerin langsung gw ngomong pakai "gw-elo", mungkin kalian akan langsung tau asal gw darimana. Cara gw ngomong pasti familiar, cara ngomong yang sedikit "seksi dan berAksen" atau biasanya disebut "medhok". Ya gw orang JAWA tulen, gw urbanisasi, so what?
Oke kali ini gw akan membahas sedikit tentang kasus yang lagi booming di tv yaitu "PEMERKOSAAN DI DALAM ANGKOT". Serem kan?
Bagaimana bisa, sekelompok orang yang lagi "horny", mereka bersatu, rapat disatu tempat milik salah satu anggotanya, mereka sepakat patungan buat sewa angkot, mereka keliling kota buat cari mangsa dan kalian tahu apa yang terjadi selanjutnya. Sometimes shit happened guys!!!
Gw gak habis pikir kenapa sekelompok orang yang lagi "horny" tersebut kuat menahan hasrat mereka, mengapit kemaluan mereka dengan paha mereka selama berjam jam sambil mencari mangsa pakai angkot. Tidakkah akan lebih efisien kalau mereka menggunakan uang sewa angkot itu untuk sewa "psk" misalnya?, ya setidaknya dengan seharga uang sewa angkot itu, sekelompok orang "horny" tersebut minimal bisa dapet "psk" berlisensi lah dilokalisasi resmi. Tidakkah itu lebih bermartabat?
Dengan begitu mereka tidak harus berurusan dengan pertanyaan-pertanyaan dari polisi yang selalu sama dan berulang-ulang, nama "sopir angkot" juga tidak tercoreng, ibu-ibu yang mau ke pasar juga bisa berbelanja dengan tenang, para mahasisiwi juga bisa naik angkot memakai pakaian yang mereka sukai dan gw tetep bisa liat mahasiswi pakai pakaian ketat di dalam angkot.oh yeahhh!
Win-win solution kan?secara khusus "dunia perAngkotan juga tetap damai dan secara umum indonesia akan lebih indah.
Oke cukup itu dulu tulisan gw kali ini, karena gw bawa kunci musholla dan besok harus bangun subuh-subuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar