“Lepaskan Mas Radit lepaskan”, begitulah kutipan stand up
comedy dari Dodit Mulyanto yang sedang saya tonton via streaming youtube ketika
sms dari nomor tak dikenal masuk ke smartphone saya. Semula saya sangat
antusias membuka sms yang baru masuk, karena saya berharap itu sms dari 3355 (baca : gajian). Tapi setelah saya buka,
isi sms adalah :
[Undangan] Training CCNP
Senin, 21 April 2014 Pukul 09.00 – 17.00
Lokasi IDN, Jl Anggrek Cendrawasih II Blok J No 14A
Slipi, Jakarta Barat
Nb: Harap membawa laptop
Deny_IDN
Sekilas saya baca sms tadi, saya merasa tegang karena pada
awal ada tulisan “Undangan”.
Untunglah bukan undangan pernikahan mantan, pikir saya. *sedikit curcol*
 |
Jim Morrison, Mas Hazman & Pak Anshori |
Memang beberapa
minggu yang lalu saya ditawari oleh perusahaan dimana saya bekerja untuk
diikutkan training CCNP. “CCNP itu apa Mas Alfa?”, tanya Asep - office boy
kantor yang kadang juga jadi fotografer dadakan saya. “CCNP iku anu sep, yo anu
lah”, jawab saya. Seolah sedang mencari padanan kata yang tepat sembari
mengulur waktu bak Jose Mourinho, ya Jose Mourinho memang pandai mengulur waktu
ketika timnya sedang di atas angin.
Setelah menemukan
padanan kata yang tepat (thanks to Mbah Google), saya mulai menjelaskan kepada
Asep. “Cisco Certified Network Professional, iku lho Sep”, jelas saya ke Asep. “Oh
yang router-router cisco itu ya Mas?”, tanya asep. “Nah cerdas, mana kopine
Sep?”, lanjut saya. “Iki Bosfren, sesuai pesanan capuccino panas. Semoga
otaknya tambah encer ya mas setelah minum kupie ini, hehe”, canda Asep.
Singkat cerita
hari training pun tiba. “Jikalau training ini merupakan tugas dari kantor, saya
haqul yakin akan dihitung sebagai jihad. Wallahua’lam bi showaf”, niat saya
dalam hati. Khusyuk banget ya? Iya kaya mau training ke Bekasi (Hehe salah
fokus). Trainingnya memang bukan di Bekasi, tapi daerah Slipi itu sama
macetnya. Maklum saya ngantor di Cibubur, kost di belakang kantor. Bangun jam 7
pagi pun saya masih gak telat berangkat kantor padahal jalan kaki, selo tenan.
Setelah berjuang
naik bus dari Cibubur, sampailah saya di Slipi. Lanjut naik Ojek untuk cari
lokasi ID-Networker, dan sampailah saya di tempat training yang dimaksud. Awalnya
saya ragu-ragu untuk masuk ke salah satu rumah dan tidak menyangka tempat
trainingnya hanya sebuah, Ya rumah. Saya pikir tempat trainingnya akan di
gedung besar atau sebagainya. Tapi saya memberanikan diri untuk masuk karena
ada banner bertuliskan ID-NETWORKER di teras rumah tersebut. Rumahnya tidak
terlalu besar pun tak kecil, bisa dikatakan sedang.
Ketika saya datang,
rumah masih sepi. Terlihat hanya ada mbak-mbak yang sedang membersihkan rumah.
Saya ketuk pintu dan dipersilakan masuk. Saya diarahkan ke ruangan tempat
training akan dilangsungkan. Beberapa menit saya duduk, seseorang kemudian datang.
Memperkenalkan diri dengan nama Anshori, kami pun berjabat tangan lalu saya
juga memperkenalkan diri. “Alfa Putra”, timpal saya.
Namanya Pak
Anshori, beliau adalah trainer CCNP yang selama seminggu akan menjadi mentor
kami. Kami? Iya kami, ada satu lagi yang belum datang. Pak Anshori berasal dari
Madura, kalau tidak salah juga bukan Madura bagian kota. Saya berujar dalam
hati, “Alhamdulillah ternyata bukan saya seorang diri, orang dari ndeso yang
bisa mempelajari cisco”. Tak pernah terbersit pun dalam cita-cita saya dahulu
waktu kecil, seorang anak yang lahir dan besar di kaki Gunung Sindoro-Sumbing
bisa mempelajari cisco.
Selang beberapa
saat seorang lagi datang, laki-laki berperawakan kurus tinggi masuk ke ruangan
dengan ngos-ngosan. “Maaf Pak telat, macet naik bus”. Namanya Mas Hazman, kerja
di Sisindokom bagian enterprise. Ya namanya juga Jakarta, hari senin jalanan
Jakarta memang menjadi biadab sekali dan tak berbudaya. Kata-kata tersebut saya
kutip dari Florence Sihombing yang sempat sangat terkenal itu.
Awalnya Pak
Anshori membagikan kami buku panduan CCNP yang hampir setebal buku Harry Potter
dan buku catatan untuk sarana corat coret. Beliau menjelaskan tentang apa saja
yang akan kami pelajari selama seminggu ke depan. Berikut resume sylabusnya :
Day
1
- Advanced RIP
- Advanced EIGRP
Day 2
- Advanced OSPF
- Route
Redistribution
Day 3
- BGP
- Route Redundancy
Day 4
- Advance Switch
Day 5
- Full Lab MPLS
- VRF
Day 6
- Tshoot
- VPN
Setelah hari pertama selesai, saya agak
sedikit kebingungan. Saya menanyakan apakah ada penginapan dengan harga miring
di sekitar IDN. Pak Anshori malah menyuruh saya untuk menginap di IDN kalau
tidak keberatan. Tentu dengan senang hati saya terima. “Wong lumayan dapat tempat nginep
gratis”, batin saya.
Pada malam hari, di IDN ternyata makin
banyak orang yang datang. Kebanyakan dari mereka ialah orang-orang hebat, yang
telah lulus berbagai macam sertifikasi entah itu cisco, mikrotik ataupun
Juniper. Kita tak perlu segan untuk bertanya kepada mereka, karena mereka juga
dengan senang hati mengajarkan kepada kita berbagai hal yang berkaitan dengan
hal yang kita sedang pelajari.
Ternyata sekumpulan anak muda yang malam
hari sering nangkring di IDN ialah peserta Pesantren Networkers, yaitu program
bagi anak-anak lulusan setara SMA/SMK yang telah diseleksi dan dianggap mampu
untuk belajar jaringan di IDN. Pesantren Networker tidak dipungut biaya sepeserpun.
Pernah dengar kutipan Bung Karno? “Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan ku
goncangkan dunia”. Pak Dedy selaku owner paham betul kutipan tersebut dan
benar-benar menerapkannya dengan mengumpulkan beberapa pemuda. Alih-alih
membuat boyband, Pak Dedy justru mengajari mereka berbagai ilmu jaringan. Sungguh
dalam bahasa gaulnya sangat “totally awesome”.
Setiap malam saya tidur di IDN selama
seminggu (maaf kalau kopi jadi sering habis), dan memang atmosfir di IDN memang
sangat cozy sekali untuk belajar.
Lebih istimewanya lagi adalah adanya mesin kopi otomatis, bahkan di kantor
tempat saya bekerja pun tidak ada mesin kopi yang sedemikian canggih.
Pada akhirnya ilmu yang saya serap dari
training CCNP+Full Lab MPLS di IDN memang sangat tepat guna. Selama satu minggu
berada di IDN, semangat belajar saya seperti habis dicas. Yang lebih kerennya
lagi ialah, saya semakin antusias untuk segera mengimplementasikan ilmu yang
saya dapat ke pekerjaan di kantor tempat saya bekerja.
Viva La ID-Networkers!